Dark Night
Di
suatu malam yang gelap, dengan suara jangkrik yang terdengar di telinga dan
cahaya bulan yang sedikit redup menyinari dunia. Aku pulang dari latihan futsal
di sekolahku. Rumahku ada di Perumahan yang tidak jauh dari sekolah. Aku pulang
dengan kendaraan umum yang sedikit terhambat karena para pekerja pabrik yang
baru selesai bekerja.
Ketika aku sampai di depan
perumahanku. Jalan sudah mulai gelap dan sunyi. Karena sudah pukul 07.30 WIB.
Aku jalan melewati setiap rumah yang setiap hari aku lewati setelah pulang
sekolah. Anjing-anjing peliharaan tetanggaku pun sudah tidur lelap di
kandangnya. Hingga akhirnya aku sampai di depan pintu rumahku yang
kedengarannya tidak ada hawa kehidupan dari dalam rumah. Kemudian aku mengetuk
pintu dari depan rumah. “Tuk-Tuk_tuk..”suara ketukanku. Tidak ada reaksi apapun
dari dalam. Aku mengintip dari samping jendela, tetapi hanya terlihat kegelapan
yang ada di dalam. Ketika aku mencoba membuka pintu rumah, ternyata pintu rumah
tidak terkunci.
Aku segera membuka pintu rumahku.
“Ngiiikk…”suara pintu rumah yang aku buka. Ternyata benar dugaanku, rumahku
kosong dan gelap. Aku memanggil pembantu aku “Mba…Mba..Mba..”panggilku. tetapi
tidak ada jawaban apapun. Aku segera menuju kamarku yang ada di lantai 2.
Setelah aku sampai di depan pintu kamarku. Aku langsung membukanya “Ngiiikkk”
suara pintu kamarku. Setelah aku membuka pintu, terlihat dari kegelapan
seseorang yang memegang pisau yang berlumur darah. Aku langsung menyalakan
lampu.
Ternyata orang itu adalah kakak aku
yang terlihat kesal dan gelisah. Aku bertanya kepadanya “kok rumah sepi sih, Mba,
Kakek, sama Nenek kemana?”tanyaku. Tidak ada jawaban dari kakakku. Kemudian aku
bertanya lagi “itu kok pisaunya berdarah-darah? Abis ngapain emangnya?” tanyaku
lagi. Kakakku menjawab dengan suara yang sedikit bergerumuh “Mereka semua sudah
aku habisi” kata kakakku. Aku langsung memukulnya dan bertanya “Kenapa kakak
menghabisi mereka semua!”Tanyaku sambil memukul ke wajahnya. Kakak aku menjawab
“Karena mereka tidak membelikanku mobil yang ku inginkan, sedangkan kau di
belikan sepeda” jawab kakak ku dan dia menghindar dari pukulan ku dan berlari
ke luar rumah. Aku mengejarnya dengan kecepatan penuh.
Ketika di luar rumah, kakakku
langsung membuka gerbang dan berlari kabur dari perumahan. Aku mengejar dengan
kecepatan penuh. Hingga akhirnya aku berhasil menangkap kakakku dan langsung
memukulinya hingga dia sadar apa yang dia lakukan. Tetapi pukulan itu terasa
aneh karena aku yang memukulnya tetapi mengapa aku yang merasakan sakitnya.
Hingga akhirnya aku sadar bahwa aku sedang di pukuli mba ku karena sudah jam
06.00 WIB dan sudah waktunya untuk sekolah. Aku membuka mataku dengan perasaan
sedikit lega karena itu semua hanya mimpi.
~Thanks For Reading~